Ikuti Teknologi Solusi Masalah Sendiri

Ikuti Teknologi Solusi Masalah Sendiri

Minggu, 24 November 2013

Bocah Ini Menolak Tawaran 40 Triliun

PLASADANA.COM - Bayangkan jika ide Anda, walaupun sudah berjalan namun masih dalam proses penyempurnaan, sudah ditawar lebih dari Rp 40 triliun. Apa yang terjadi?
Besar kemungkinan Anda menjualnya. Apalagi penawarnya adalah Facebook untuk harga US$ 3 miliar dan US$ 4 miliar dari Google.
Tapi Evan Spiegel belum mau menjualnya. Menurut pria berusia 23 tahun ini, Snapchat, aplikasi yang dibuanya akan sangat besar. Dia ingin terus menjadi bagian dari karya yang membuatnya mundur dari Stanford University.
Snapchat merupakan aplikasi telepon seluler (ponsel) pintar. Aplikasi yang dibuat pada 2011 ini bisa membuat penggunanya bisa saling mengirim foto atau yang dalam waktu singkat langsung musnah. Tidak perlu diatur
Inilah yang tidak dimiliki Facebook maupun Google. Khawatir mengirim email salah alamat atau memperlihatkan dokuman teks maupun foto rahasia, fungsi Snapchat sangat terlihat. Setelah kiriman sampai penerima, seperti penyampaian perintah dalam film "Mission Impossible", pesan akan musnah.
Aplikasi ini bakal diminati oleh para remaja. Mereka tentu tidak ingin meninggalkan jejak digital yang berpotensi dilihat oleh orang tua dan gurunya. Karena itulah Snapchat menjadi sangat bermanfaat bagi mereka.
Facebook pun langsung kepincut dan terus memburunya. Dari tawaran US$ 1 miliar pada tahun lalu, saat ini menjadi US$ 3 miliar. Padahal, nilai perusahaan hanya US$ 800 juta.
Namun Spiegel tetap bertahan dengan keyakinannya. Snapchat akan besar. Dia bakal ikut di dalamnya. "Dan kami senang tetap independen," ujar Spiegel.
Penulis: Aci Ananda

Snapchat was created by Evan Spiegel and Bobby Murphy - two Stanford guys who love building cool things.
Link:
Snapchat, Yelp, Square: Berapa Nilai Jual Startup Teknologi Terpopuler …
Snapchat Kembali Tolak Pinangan Facebook 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar