Ikuti Teknologi Solusi Masalah Sendiri

Ikuti Teknologi Solusi Masalah Sendiri

Selasa, 30 Juli 2013

Teknik Permesinan

HEBO MACHINE, Pembuatan asesoris Pagar dan sekat

Teknik & cara memotong botol 


Memasukkan pisau kedalam botol Coca-Cola

Minggu, 14 Juli 2013

Vertikultur cara mudah bercocok tanam...


Vertikultur. Bertanam Bawang Merah dengan menggunakan Sistem Vertikultur saya ketahui setelah membaca Majalah Trubus . Sistem ini tidak membutuhkan lahan yg luas serta biaya yang mahal, serta tidak membutuhkan perawatan yang banyak (minim perawatan). Dikatakan minim perawatan dikarenakan kita tidak lagi bersusah payah untuk mencabuti rumput (gulma), dan penyiraman bisa kita rancang dgn menggunakan drum tempat Air Nutrisi yg ditaruh lebih tinggi dari media tanaman (2 meter) kemudian pasang selang air yg ditaruh pada posisi "pipa nutrisi" shg untuk melakukan penyiraman cukup dgn memutar keran penyiraman sekitar 3 menit ...enak khan...
Untuk memudahkan pemahaman maka kita lihat Gambar beserta Prosedur berikut ini:

 
 
 
1. Buat papan lingkaran berdiameter 60 cm untuk mencetak blok tempat polivinilklorida (PVC) ditegakkan.
2. Siapkan Pipa berdiameter 4 inci sepanjang 2 m sebagai wadah tanaman.
3. Buat 216 lubang tanam berdiameter 4 cm dengan bor listrik bermata bulat, jarak antar titik 15 cm.
4. Setelah dilubangi, pasang pipa di blok dengan posisi tegak. Setelah itu isi pipa dengan media tanam: campuran sekam mentah, serbuk gergaji, kompos dan tanah. Perbandingan 1:1:1:1.
5. Kemudian masukkan pipa nutrisi berdiameter 1 inci yg telah dilubangi kedalam pipa PVC berisi media tanam. Fungsinya supaya nutrisi yang dituangkan sampai ke dasar pipa. Bagian bawah pipa nutrisi disumbat dengan karet sandal jepit. Tujuannya agar tanah tidak masuk ke dalam pipa nutrisi.
6. Bibit siap ditanam dengan memasukkan sebagian umbi bawang merah kedalam lubang didinding pipa. Supaya umbi tertanam kuat, topang dengan lidi.
7. Kucurkan nitrisi ke pipa nutrisi 3 kali sehari.
Nutrisi tanaman bisa dibuat sendiri yaitu terbuat dari gula, air kelapa, dan tepung beras yang difermentasikan selama sepekan, atau bisa juga kita gunakan air bekas cucian beras yg juga difermentasikan terlebih dahulu. Cara Pemakaian air nutrisi: Pada saat akan dipergunakan untuk menyiram ke tanaman 1 liter air nutrisi tersebut dicampur dengan 20 liter air biasa sebanyak 3 (tiga) kali sehari. Selamat Mencoba, Semoga Sukses...

Selasa, 09 Juli 2013

ATM di Semarang Sering Keluarkan Uang Palsu

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Purbayu Budi Santoso menemukan hal aneh ketika menarik uang di anjungan tunai mandiri (ATM) Jalan Pemuda Semarang, belum lama ini.
ATM di Semarang Sering Keluarkan Uang Palsu
Di antara tumpukan uang yang keluar dari mesin ATM, terdapat satu lembar senilai Rp 100.000 yang palsu.
"Saya pernah peroleh upal (uang palsu) itu di ATM. Kok ya bisa di ATM ada upal. Ini yang membuat saya heran dan sempat bertanya-tanya," kata pakar ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu kepada Tribun Jateng, Selasa (9/7/2013).
Dia pun kemudian mempertanyakan kepada pihak perbankan itu. Namun petugas pun tidak bisa berbuat banyak dan mengakui kebobolan alias kurang teliti saat menyediakan dana di ATM.
Dan, lanjutnya, baru sekitar lima hari lalu, di sebuah ATM stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dirinya kembali memperoleh upal senilai Rp 50.000. Ia pun cemas maraknya peredaran upal di Semarang akhir-akhir ini.
Didik Hardian (39) warga Jalan Pandanaran I Semarang juga mengaku kerap menerima uang palsu dari ATM. Ia bahkan menyebut sudah belasan kali mengambil uang di ATM dan menemukan beberapa lembar ternyata saat dibelanjakan di supermarket dinyatakan palsu.
Dia pun awalnya sempat mengadu kepada pihak bank bersangkutan. Namun, apa yang diadukan ternyata tidak membuahkan hasil yang menyenangkan. “Pihak bank tidak bisa menggantikan uang palsu itu," kata pengusaha di Kota Semarang itu, Selasa (9/7/2013).
Dia menjelaskan, terakhir kali, dirinya memperoleh tiga lembar upal bernominal Rp 100.000 dan selalu baru diketahuinya saat membelanjakan uang yang baru saja diambil di ATM ke toko tertentu.
"Itu tidak hanya saya alami di ATM Semarang, tapi di Jakarta, Surabaya, maupun Bandung pun pernah," katanya.
Purbayu Budi Santoso menilai peredaran upal semakin sulit terkendali, bahkan pihak perbankan pun menjadi korban. Belum lagi masyarakat yang notabene berasal dari kalangan menengah ke bawah yang selalu menjadi sasaran empuk oknum pengedar upal itu.
"Tidak dimungkiri memang, pada bulan puasa jelang Lebaran, oknum pengedar upal makin gencar memanfaatkan momentum itu dan di sinilah perlu usaha keras dari pihak pemerintah menyosialisasikannya kepada masyarakat agar lebih waspada," katanya.
Dia mengatakan, sebagai tindak antisipasi dini, perlu kiranya pula toko-toko kecil menyediakan alat pendeteksi uang dan masyarakat pedagang kecil, khususnya di pasar-pasar tradisional menjalankan imbauan Bank Indonesia (BI) dalam pendeteksiannya, misal dengan meraba maupun menerawang uang yang ditransaksikan.
"Dampak lainnya, meskipun jumlahnya satu berbanding seratus misalnya, akan dapat bahayakan laju perekonomian di Indonesia. Dan yang bertanggung jawab yakni pemerintah karena seakan-akan membiarkan ini terjadi," katanya. (dse/har/ape)

4 Modus Pembobolan ATM di Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta-Kejahatan dengan cara membobol ATM sudah sering didengar. Sejumlah kasus pembobolan ATM terungkap. Kepolisian menyatakan ada aneka cara yang dilakukan para pembobol ATM itu. Berikut sejumlah modus yang sering mereka pakai:
1. Menganjal Mulut ATM
Modus ini diungkap Tim Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Juni 2013. Kepolisian menyebutkan modus pelaku adalah mengganjal mulut ATM dengan batang korek api atau tusuk gigi.  Pelaku adalah Denly Agus (30) dan Miswan (39), asal Sumatera. Mereka beraksi bersama lima rekan lain, yaitu Aris (42), Hendri (38), Edi (42), Ipay Al Riyan (25), dan Tohir (42) asal Lampung dan Tangerang.

Seusai transaksi, kartu korban tak bisa keluar. Pelaku kemudian berpura-pura membantu ketika korban tak bisa menarik kembali ATM-nya. Kemudian mereka menyarankan korban menelepon call center palsu. Setelah terhubung, petugas call center palsu meminta data korban dan PIN serta menjanjikan kartu diblokir. Setelah korban meninggalkan TKP, pelaku mengambil kartu ATM korban dan menarik uang korban. Mereka telah menipu 42 orang dan menggasak uang tunai Rp 376,3 juta dari empat korban.

Selanjutnya:
2. Membongkar Brangkas ATM
Cara ini diungkapkan oleh Kepolisian Sektor Metro Pasar Minggu. Tersangka terdiri dari Deri Siswanto, Bambang Azari, Reza Pradita, dan Danu. Mereka memanfaatkan kartu ATM khususnya Bank Madiri yang tertelan.
Mereka kemudian mengutak-atik kunci brankas ATM Mandiri menggunakan kunci lemari pakaian. Mereka pun membuka brankas ATM dan mengambil kartu yang tertelan. Jika tidak ada kartu tertelan, brankas ditutup dan pergi. Polisi menyita tujuh kartu ATM Mandiri. Mereka kemudian menggunakan kartu yang tertelan ini untuk belanja dan tarik tunai. Empat pelaku menjalankan aksi berdasarkan instruksi pelaku AK. AK, yang dituduh sebagai dalang, ini masih menjadi buron.

Selanjutnya:
3. Mencongkel Pintu ATM
Cara ini terungkap setelah penangkapan enam pembobol ATM oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya. Target mereka ATM Bank Rakyat Indonesia. Aksi terakhir mereka bisa membobol duit dari ATM BRI di Limo, Depok, pada 6 April 2013 sampai Rp 259 juta.

Otak dan eksekutor aksi mereka adalah Yulianto alias Buyung dan Muhammad Harun. Keduanya tewas ditembak saat ditangkap. Nama lainnya adalah Edo Fernando alias Yopi, Dedi Samsudi, Boyke Mamoaya, dan Andi Saputra. Mereka mencongkel pintu ATM yang disasar atau di ruko dan menutupinya dengan mobil. Mereka juga mencuri lima brangkas.
Selanjutnya:

4. Tarik Duit tanpa Kurangi Saldo Rekening
Modus ini berbeda. Pelaku menarik duit dan mematikn ATM dalam proses transaksinya. Duit keluar namun, ATM tak sempat mencatat transaksinya karena listrik sudah diputus. Modus itu dilakukan oleh Rudi Hermawan, 34 tahun, warga Lampung Selatan. Pria yang tinggal di Tanggulangin, Sidoarjo bersama adiknya Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun.

Rudi cs berhasil membobol uang Rp 286 juta. Paling banyak adalah Bank BCA. Adapula bank-bank lain seperti Bank Permata, CIMB Niaga, Danamon, dan BRI.

AGITA SUKMA LISTYANTI | RUSMAN PARAQBUEQ | SYAILENDRA | SUTJI DECYILYA

Napoclean Pembersih Jitu Kerak Air

Napoclean bersihkan kerak air kamar mandi

Napoclean Heavy Duty, dapat juga disebut sebagai Napoclean Merah Memiliki formulasi yang sangat kuat. Sehingga dapat dengan cepat dan mudah mengangkat kerak air yang sudah sangat membandel. Napoclean Heavy Duty atau Napoclean Merah ini kami rekomendasikan untuk Anda yang lebih menitikberatkan pada kecepatan dan kekuatan produk.

Bahan Aktif :
Anti Bacteria, Strong Acid, Crystal Solution, Aquadest, perfume

Kemasan :
Ukuran 1 liter dan 0.5 liter

Karakteristik Produk :
  1. Napoclean ” HEAVY DUTY ” sangat ampuh mengupas kerak air yang menempel pada keramik dan porselen.
  2. Napoclean ” HEAVY DUTY ” memiliki tutup berwarna merah.
  3. Napoclean ” HEAVY DUTY ” Merupakan solusi terakhir sebelum Anda mengganti keramik anda yang telah rusak karena berkerak tebal. Perhatikan aturan pakai.
  4. Napoclean ” HEAVY DUTY ” Lebih cocok untuk keramik / porselen berwarna putih
  5. Napoclean ” HEAVY DUTY ”  memiliki potensi efek samping apabila konsumen tidak mengikuti aturan tata cara yang sudah dijelaskan
Napoclean bersihkan velg racing

Napoclean Strong, dapat juga disebut sebagai Napoclean Hijau. Napoclean strong ini memiliki formula yang lebih lembut / soft jika dibandingkan dengan Napoclean Heavy Duty / Napoclean Merah. Napoclean strong ini sangat direkomendasikan untuk Anda yang lebih mengutamakan keamanan daripada kecepatan pembersihan.  
Bahan Aktif :

Anti Bacteria, Strong Acid, Crystal Solution, Aquadest, perfume  
Kemasan :

1 liter dan 500 ml  
Karakteristik Produk :

  1. Napoclean ” STRONG “ sangat ampuh mengupas kerak air yang menempel pada keramik dan porselen.
  2. Napoclean ” STRONG “ memiliki tutup berwarna hijau dan lebih lembut jika dibandungkan dengan Napoclean “HEAVY DUTY”. Perhatikan aturan pakai.
  3. Napoclean ” STRONG “ Lebih cocok untuk keramik / porselen berwarna dan bercorak - Lihat video berikut
Ultimate Ceramic Cleaner



Inilah Kronologi Mutilasi Wasit di Brasil

TEMPO.CO, Maranhao - Polisi Brasil mendapatkan keterangan dari seorang tersangka perihal kronologi pemenggalan dan mutilasi seorang wasit Brasil.
Ilustrasi (Getty Images/David Ramos)
Menurut juru bicara polisi, Valter Costa, kepolisian sedang mengejar dua tersangka lain--yang salah satunya merupakan saudara tersangka pertama.
Polisi telah menahan Luis Souza Moraes, 27 tahun. Luis diduga memukul kepala wasit Otavio Jordao da Silva dan menghantamkan sebotol rum ke wajah korban. Saudara Luis, Francisco, adalah satu dari dua tersangka yang sedang dikejar, seperti dilaporkan ESPN, Senin, 8 Juli 2013.
Dari keterangan Luis, pembunuhan wasit da Silva (20) pada 30 Juni lalu, bermula dari kartu merah Josemir Santos Abreu (31), salah satu pemain di pertandingan amatir di kota kecil Centro do Meio, negara bagian Maranhao. Akan tetapi Abreu tidak terima atas kartu merah tersebut. Ia lalu menyerang da Silva sampai tersungkur ke tanah.
Da Silva kemudian bangkit sambil menggenggam sebilah pisau. Tanpa banyak kata, da Silva langsung menghunjamkan pisaunya ke dada Abreu. Abreu akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Rekan-rekan setim Abreu dan penonton lantas mengejar da Silva. Sebagian orang mengikat lengan dan kakinya, sementara Luis memukul kepala da Silva dengan kayu dan memecahkan botol rum di wajahnya.
Salah satu tersangka yang sedang diburu--yang dijuluki Pirolo--kemudian mengambil pisau yang sebelumnya tertancap di dada Abreu. Pisau itu diarahkan ke leher da Silva yang sudah terikat tak berkutik. Tidak begitu jelas bagaimana sebelumnya da Silva bisa membawa pisau ke lapangan.
Mengetahui di leher da Silva sudah ada pisau yang tertancap, Francisco lantas mengambil sabit dan langsung memotong lengan, kaki, dan kepala da Silva. Potongan lengan, kaki, dan kepala da Silva kemudian ditaruh di gundukan tanah tak jauh dari lapangan.
Volter Costa mengatakan di Centro de Meio sebenarnya tidak biasa terjadi kekerasan atau kejahatan. Dia mengatakan, mereka yang terlibat mutilasi itu semua dari kota tetangga.
Keributan sepak bola di Brasil yang melibatkan bentrok antarsuporter umum terjadi. Namun, kebrutalan seperti di Centro de Meio mengirimkan terapi kejut yang sangat mendalam setelah bulan lalu Brasil diguncang demonstrasi besar-besaran selama Piala Konfederasi 2013.
Kendati demikian, Paulo Storani--seorang profesor ahli keamanan yang menghabiskan tiga dekade di kepolisian Rio de Janeiro--menyebut pembunuhan di Centro de Meio tidak mencerminkan ketidakmampuan Brasil menjamin keamanan selama Piala Dunia 2014 mendatang. Menurutnya, pembunuhan itu hanya insiden terisolasi yang terjadi di daerah terpencil.
"Ini sesuatu yang benar-benar luar biasa yang terjadi di daerah terpencil dan termiskin di negeri ini, suatu daerah di mana kekerasan sangat luas," kata Storani. "Memang benar kita terlibat dalam kekerasan sepak bola di Brasil, tapi ini benar-benar keluar dari grafik kekerasan dan dari apa yang biasanya kita lihat."
ESPN | KHAIRUL ANAM

Modus Baru Penculikan dan Pemerasan Mobil Rental

TEMPO.CO, Mojokerto - Kepolisian Resor Mojokerto mengungkap modus kejahatan baru berupa penculikan dan pemerasan penyewa mobil rental. Modus ini dilakukan sekelompok orang yang mengaku utusan dari penyedia jasa rental mobil.
Modus Baru Penculikan dan Pemerasan Mobil Rental

"Para pelaku mendatangi penyewa mobil rental dan menuduh penyewa mobil belum mengembalikan atau menghilangkan mobil yang dipinjam," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris I Gede Suartika, Jumat, 5 Juli 2013.

Modus ini dialami Suyanto, 57 tahun, warga Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Korban dituduh menghilangkan mobil Toyota Innova yang pernah dipinjamnya. Padahal korban sudah mengembalikannya.

Suyanto diculik paksa dari rumahnya pertengahan Juni 2013 lalu dan dibawa ke rumah salah satu tersangka, Asmad Farid, 37 tahun, warga Desa Benangkah, Kecamatan Burne, Kabupaten Bangkalan, Madura.

Lalu para tersangka menghubungi isteri korban dan meminta uang tebusan Rp 110 juta sesuai harga mobil yang dituduhkan telah dihilangkan suami korban. Isteri korban sempat mentransfer Rp 2 juta ke tersangka karena mengkhawatirkan keselamatan suaminya. Namun kejahatan ini akhirnya dilaporkan ke kepolisian setempat.

Akhir Juni lalu polisi berhasil menemukan Suyanto dalam keadaan selamat di rumah tersangka Asmad di Madura. Polisi juga meringkus Asmad yang merupakan residivis dalam kasus perampokan di Surabaya dan Mojokerto. Asmad juga pernah menjalankan modus kejahatan penculikan dan pemerasan serupa dan berhasil memeras warga Sidoarjo dengan hasil Rp 110 juta.

"Korban selama saya ajak ke Madura tidak saya apa-apakan," kata Asmad saat digelandang di markas Kepolisian Resor Mojokerto. Ia mengakui jika sebelumnya pernah menjalankan modus kejahatan yang sama dengan korban warga Sidoarjo. Ia juga mengakui sudah pernah dihukum dalam dua kasus perampokan di Surabaya dan Mojokerto.

Polisi masih memburu tiga kawan tersangka yang jadi buron. Akibat perbuatannya, tersangka Asmad dijerat pasal berlapis antara lain 328, 333, dan 368 KUHP tentang penculikan dan pemerasan dengan pidana penjara maksimal 12 tahun.

ISHOMUDDIN

Modus Baru, Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo

TEMPO.CO, Surabaya--Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membongkar modus baru pembobolan ATM. Pelaku bisa mengeluarkan uang tanpa mengurangi saldo rekeningnya. Caranya dengan mencabut stop kontak mesin ATM.
ATM Dibobol, Dugaan Keterlibatan Vendor Dilacak    
Ilustrasi nasabah di ATM (Foto: Antara/Audy Alwi)
Modus itu dilakukan oleh Rudi Hermawan, 34 tahun, warga Lampung Selatan. Pria yang tinggal di Tanggulangin, Sidoarjo ini tidak sendiri. Ia melakukannya bersama adiknya Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun. "Ini modus baru yang hanya dilakukan kelompoknya Rudi saja," kata Kepala Unit Reserse Mobil Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Polisi Agung Pribadi pada Tempo, Senin, 8 Juli 2013.
Saat beraksi, pelaku terlebih dahulu menarik uang tunai dari rekening yang dimilikinya. Biasanya, dia melakukan penarikan tunai hingga batas maksimal. Setelah kartu ATM diambil, disusul dengan keluarnya uang, pelaku pun mematikan aliran listrik mesin.
Ketika aliran listrik kembali dinyalakan, Rudi menahan uangnya. Harusnya dalam kondisi demikian, uang akan otomatis kembali masuk ke dalam mesin. Tetapi, karena sudah ditahan, mesin langsung menutup tanpa disertai dengan uang. Saldo pun tak berubah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Farman mengatakan dari cara itu, Rudi cs berhasil membobol uang Rp 286 juta. Paling banyak adalah Bank BCA. Adapula bank-bank lain seperti Bank Permata, CIMB Niaga, Danamon, BRI dan lainnya.
Menurut Farman, komplotan Rudi sudah beraksi sejak satu tahun. Selama itu, mereka berpindah-pindah ATM. Tidak hanya di Surabaya tapi juga Sidoarjo, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang. "Mereka memilih ATM yang memang minim pengamanan dan sepi," ujarnya.
Pengakuan Rudi, ia mendapatkan informasi tentang sistem mesin ATM dari laman pencari google. Namun, Farman mengaku tidak serta-merta mempercayainya. Ia curiga ada keterlibatan vendor ATM yang memberitahu kelemahan mesin ATM. "Mereka tingkat pendidikannya rendah, bisa jadi ada vendor ATM yang memberitahu," katanya.
Kasus ini terungkap dari kecurigaan Bank BCA. Pihaknya mendapati ketidaksesuaian antara jumlah uang dengan transaksi. Salah satu mesin ATM yang sering bobol adalah di Indomaret, Brebek, Sidoarjo. BCA pun melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya.
Menurut Agung, polisi kemudian memancing pelaku dengan cara mempermudah akses ATM. Mereka juga memasang kamera CCTV dan nyanggong di lokasi. Benar saja, Rudi pun terperangkap. Dari Rudi, polisi lantas menangkap dua tersangka lainnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI

Bab.2

TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya masih terus menyelidiki kasus pembobolan mesin ATM yang dilakukan Rudi Hermawan, 34 tahun, beserta adiknya, Irfan Yuza (23), dan sepupunya, Vivit Candra (34). Polisi akan menelusuri dugaan keterlibatan vendor ATM yang mungkin membocorkan sistem keamanan mesin.
"Dulu pernah ada vendor yang membocorkan sistem keamanan ATM. Kita masih selidiki apakah ada kemungkinan itu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Farman, saat dihubungi Tempo, Selasa, 9 Juli 2013.
Rudi cs yang tinggal di Tanggulangin, Sidoarjo, itu ditangkap karena melakukan pembobolan sejumlah mesin ATM selama kurun waktu setahun terakhir. Modusnya dengan mencabut stop kontak mesin ATM.
Saat beraksi, pelaku terlebih dahulu menarik uang tunai dari rekening miliknya. Biasanya, dia melakukan penarikan tunai hingga batas maksimal. Setelah kartu ATM diambil, disusul dengan keluarnya uang, pelaku pun mematikan aliran listrik mesin.
Ketika aliran listrik kembali dinyalakan, Rudi menahan uangnya. Harusnya dalam kondisi demikian, uang akan otomatis kembali masuk ke dalam mesin. Tetapi, karena sudah ditahan, mesin langsung menutup tanpa disertai dengan uang. Saldo pun tak berubah.
Aksi ini terkadang dilakukan sendiri oleh Rudi, tapi tak jarang pula dengan bantuan komplotan yang bertugas mengawasi keadaan sekitar.
Kepada polisi, Rudi mengaku mendapatkan informasi tentang kelemahan sistem mesin ATM itu dari laman pencari Google. Namun, Farman mengaku tidak serta-merta mempercayai pengakuan Rudi itu. Ia curiga ada keterlibatan vendor ATM yang memberi tahu kelemahan mesin ATM. "Mereka tingkat pendidikannya rendah, bisa jadi ada vendor ATM yang memberi tahu," katanya.
Sejumlah mesin ATM di berbagai daerah sudah disatroni Rudi dan komplotannya. Di antaranya 15 kali di Bank BCA, enam kali di BCA Malang, dua kali di BCA Solo, serta satu kali di BCA Yogyakarta dan BCA Pandaan. Selain BCA, ATM yang pernah dibobol Rudi yaitu Bank Permata, Danamon, CIMB Niaga, BRI, dan lainnya. "Untuk BCA, tersangka berhasil membobol sampai Rp 286 juta," kata Farman. Uang itu, kata Rudi, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan dikirimkannya ke keluarga di Lampung.
AGITA SUKMA LISTYANTI

Senin, 01 Juli 2013

Handphone Khusus Wanita Seharga Lebih Rp 1 Miliar !

Wow, Handphone Khusus Wanita Ini Seharga Lebih dari Rp 1 Miliar! Dreamers Radio
DREAMERSRADIO.COM - Harga sebuah handphone setara dengan harga sebuah rumah? Yap, sepertinya memang terdengar tidak masuk akal. Namun ternyata hal ini benar-benar ada di dunia nyata! Sebuah perusahaan fashion di Swiss baru-baru ini telah membuat handphone khusus wanita dengan harga fantastis yaitu lebih dari Rp 1 Miliar!
Wow, Handphone Khusus Wanita Ini Seharga Lebih dari Rp 1 Miliar! 
Ilustrasi: Thinkstock
Dilansir Dailymail, sang CEO Alessandro Savelia membuat sekitar 11 koleksi handphone dengan harga fantastis sekitar Rp 1 - 1,5 Miliar yang tentu saja bukan terbuat dari bahan-bahan biasa. Handphone berbasis android ini dilapisi oleh bahan langka, seperti kulit buaya hitam, kulit burung unta, dan bahkan kulit iguana mutiara.
Karena dibuat khusus untuk para wanita, maka handphone ini juga dilapisi oleh taburan berbagai batuan mewah, seperti batu safir, berlian, golden rose, dan batuan mewah lainnya. “Membuat sebuah rancangan yang tidak memiliki kesamaan dengan ponsel lainnya. Kami ingin membuat bentuk yang feminin, montok, dan juga modern.” Ungkap sang CEO.
Pembuatannya pun juga tidak sembarangan. Ada orang-orang yang secara khusus memperhalus dan juga menempelkan batuan mulia di bagian luar dengan hati-hati. Jika dilihat dari harga dan bahan pembuatannya, sepertinya handphone ini juga bisa dikategorikan sebagai sebuah perhiasan. Ada yang berniat membelinya? (ctr)