"Pelaku Usaha Yang Sukses Manfaatkan Keunggulan Teknologi Informasi"
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA
- Penampilan Ilham Arifin tak ubahnya seorang pengangguran. Sehari-hari
pria berusia 31 tahun ini lebih banyak terlihat nongkrong santai di
rumah.
Kalaupun keluar rumah, biasanya untuk menikmati hiburan atau traveling bersama anak dan istrinya.
Tampilan
santai ini Ilham ini benar-benar membuat ngiler tetangga kampung di
Cimahi, yang umumnya pagi sudah berangkat kerja dan baru datang sore
menjelang petang.
Ilham Arifin (31) optimistis, industri aplikasi seperti yang dijalaninya akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan.
Alasannya, saat ini para progammer terus bermunculan di berbagai daerah di Tanah Air.
Karya-karya
pengembang, yang umumnya mahasiswa dan anak-anak muda juga semakin
variatif dan diminati produsen gagget dan penyedia layanan teknologi
informasi.
“BlackBerry misalnya, berani bayar sampai 100 dolar
untuk satu aplikasi yang dianggap layak masuk dalam BlackBerry World,”
katanya.
Ilham yang aktif menggerakkan para pengembang aplikasi ini kini dipercaya sebagai BlackBerry Elite.
Yaitu
orang-orang yang dipilih BlackBerry untuk memberikan edukasi ke
masyarakat dan mendorong agar para developer berlomba membuat aplikasi
yang akan ditawarkan di BlackBerry World.
Di Indonesia, baru tiga
orang yang ditunjuk menjadi BlackBerry Elite. Selain Ilham yang mewakili
Malang, dua developer lain yang ditunjuk menjadi BlackBerry Elite
adalah developer dari Bandung dan Bogor.
Banyaknya progamer atau
pengembangan aplikasi yang muncul, lanjut Ilham, akan membuat industri
aplikasi semakin beragam dan kompetitif.
Pasarnya pun akan terbuka
panjang, bahkan tidak akan mati. Pergeseran gaya hidup masyarakat
Indonesia menuju dunia digitel menjadi jaminan, industri aplikasi tidak
akan mati.
Mulai gaya berbelanja, cara memperoleh hiburan, cara
mengelola bisnis, dan cara bersosialisasi, yang dulu berlangsung
konvensional, sekarang bergeser pada online.
Urusan belanja misalnya, orang sudah banyak bergeser melalui online.
Begitu
juga bisnis jasa lain layanan seperti transportasi pesawat dan kereta
api, layanan reservasi kamar hotel, juga bisa dipesan hanya melalui
tombol-tombol ponsel dan komputer yang tersambung internet.
Keuntungannya, calon pengguna jasa tak lagi harus sampai mengantre berlama-lama di loket-loket konvensional.
Lalu
dalam urusan mencari hiburan, mereka bisa dengan mudah mendapatkan
aplikasi game, aplikasi untuk membaca, mendengar musik dan menonton
video melalui smartphone dan tablet.
Demikian pula kebutuhan
bersosialisasi dengan orang lain, orang makin akrab dengan media sosial
seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, YouTube, Skype, hingga
layanan perpesanan mobile seperti BlackBerry Messenger (BBM), WhatsApp,
Line, Catfiz, dan lain sebagainya.
"Jadi
bagi para pelaku usaha, gaya hidup digital ini adalah peluang pasar
yang besar. Pelaku-pelaku usaha yang sukses adalah yang bisa secara
maksimal memanfaatkan keunggulan teknologi informasi," tutur Amar
Alpabet (35), penggiat industri digital asal kota Malang.
Ia
mencontohkan gaya belanja secara online, direspon para pelaku usaha
dengan menyediakan aplikasi layanan yang bisa diakses sewaktu-waktu
melalui gadget maupun komputer yang terhubung dengan internet.
”Intinya industri digital akan sangat menjanjikan. Bisa sangat besar ke depannya nanti,” kata Amar. (ben/idl/day/ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar