Klungbot (Angklung Robot)
|
Angklung adalah alat musik tradisionil Indonesia yang terbuat dari bambu. Suaranya khas, bergetar bagai jangkrik, sekaligus mengaung bagai buluh perindu. Sungguh tak ada alat musik lain di dunia yang dapat disetarakan. Sudah banyak upaya untuk menciptakan synthesizer elektronik yang mampu menirukan suara angklung. Namun tetap saja, synthesizer tak akan mampu menyaingi merdunya suara angklung asli yang terbuat dari bambu pilihan. Sama seperti gitar elektronik tak mampu menyamai gitar akustik.
Klungbot, robot pemain angklung |
Abah Daeng Soetisna, empu pencipta angklung diatonis di tahun 1930-an, percaya bahwa angklung mudah dimainkan siapa saja secara beramai-ramai. Di saung angklung Ujo misalnya, banyak turis mancanegara terpikat melihat puluhan anak bermain angklung, lalu larut saat ikut bermain. Meski demikian, pagelaran angklung yang serius memerlukan pengerahan banyak orang dengan latihan yang panjang. Itu tidak mudah dan sedikit banyak, menghambat angklung menembus musik dunia.
Klungbot - robot pemain angklung bersama perangkat lunaknya |
Karena itulah, telah dibuat robot pemain angklung yang diberi nama klungbot. Robot ini berupa perangkat mikroprosesor yang dilengkapi dengan banyak motor dan lengan mekanis. Satu robot memiliki 12 lengan, cukup untuk memegang set angklung 1 oktaf. Dengan demikian, diperlukan 3 buah robot untuk unit angklung 3 oktaf. Ketiga robot ini kemudian dikontrol oleh sebuah komputer.
Klungbot dapat memainkan angklung secara manual maupun otomatis. Secara manual, seniman bisa memainkan angklung tersebut dengan meng-klik papan kunci pada layar komputer, mirip seperti bermain piano. Lebih jauh, seniman bisa menulis aransemen lagu dalam notasi not angka. Lagu-lagu yang sudah ditulis akan muncul di playlist, dan bisa dimainkan secara otomatis. Dengan demikian klungbot bisa menghibur tamu di lobby hotal atau restoran.
Klungbot dikembangkan di Teknik Fisika ITB oleh Eko Mursito Budi dan kawan-kawan. Perangkat keras robot dibantu oleh Sutriana, Sholeh Taryana dan Bolo. Sementara itu perangkat lunak diprogram oleh Fariza Dian Prasetyo dan Alvin Nurhadi. Angklungnya sendiri dibuat oleh Kang Sunata, perajin dari Padasuka Bandung.
Tanpa bermaksud mengurangi fungsi sosial angklung, robot angklung merupakan terobosan modern bagi seni tradisionil Indonesia. Semoga sentuhan teknologi tanpa menghilangkan unsur keasliannya ini akan melejitkan angklung ke kancah dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar